Review sastra Cerpen "Skylight Room" oleh Henry O.


Berikut adalah Karya sastra cerita pendek yang berjudul "Skylight Room"


Oleh William Sydney Porter  atau sering dipanggil dengan nama pena nya yaitu Henry O. Cerita ini adalah Sastra Inggris yang termasuk susah dipahami karena Bahasa nya yang masih menggunakan bahasa inggris abad 18 ke bawah yang membuat cerita sastra tersebut susah dibaca tanpa translator yang tepat


Skylight Room
    Karakter pertama yang kita temui adalah pemilik rumah sewa/ Ibu kosan yang sedikit sombong. Dia memiliki sejumlah kamar yang tersedia untuk disewakan. Kamar terbesar (dan yang paling mahal) membuatnya sangat senang jika ada yang menyewanya. Jika  menaiki tangga kita akan dibawa kita ke kamar yang lebih kecil dan lebih murah. Ruang terkecil adalah rasa malu bagi pemilik rumah sewa (semacam ibu Kos-kosan). Dia memiliki pelayan  yang menunjukkan setiap ruangan.

    Selanjutnya kita akan bertemu dengan Miss Leeson, juru ketik muda yang menyewa "Skylight Room" karena ini adalah satu-satunya ruang yang dia mampu untuk sewa. Ruangan itu sangat  kecil dengan tempat tidur kecil. Satu-satunya hal yang berkualitas dari ruangan tersebut adalah kita dapat melihat langit karena atapnya adalah kaca tembus pandang .

    Pada malam musim panas, para penyewa kamar berkumpul di tangga depan untuk ngobrol bareng. Miss Leeson sangat populer karena masih  muda dan mempesona. Salah satu pria yang lebih tua terpikat pada Miss Leeson.

    Selama malam musim panas ini Miss Leeson memberitahu semua orang tentang salah satu bintang yang bisa dilihatnya melalui langit-langit. Dia menamai bintang tersebut Billy Jackson. Guru sekolah, Miss Longnecker, mengoreksi Miss Leeson mengatakan  nama  bintang  yang sebenarnya. Miss Leeson menolak untuk dikoreksi dan tetap menyebut  nama yang ia berikan pada bintang tersebut.

    Beberapa saat berlalu dan Miss Leeson jatuh pada masa-masa sulit karena dia tidak dapat lagi mencari pekerjaan. Miss Leeson yang hanya bisa membeli kamar yang paling murah, sangat miskin sehingga dia tidak mampu untuk makan. Dia makin melemah dari hari ke hari.

    Dia bertemu dengan pria tua, orang yang ingin menikahinya, di tangga. Dia mengusulkan pernikahan. Dia (pria tua itu) dating tepat sebelum Miss Leeson makin menderita. Jika Miss Leeson menerima proposalnya, dia akan dirawat (dan diberi makan). Tetapi ia setia pada dirinya sendiri dan menolak tawarannya.

    Dia hampir tidak bisa mencapai kamarnya dan langsung jatuh ke tempat tidurnya, ia terlalu lelah bahkan untuk melepaskan  pakaiannya. Dia menatap bintang yang ia beri nama. Bahkan dalam keadaan lemah ini, dia tidak bisa memaksa dirinya untuk memanggil bintangnya dengan nama yang benar saat dia mengingat koreksi Miss Longnecker. Tindakan terakhirnya adalah mengangkat dua jari ke bibirnya dengan ciuman ke bintangnya, Billy Jackson.

    Keesokan harinya, setelah Miss Leeson seharian, mereka memaksa membuka pintu dan melihat Miss Leeson dalam keadaan pingsan.
Ambulans dipanggil, dan dokter datang untuk merawat gadis yang sakit itu. Dia membawanya menuruni tangga dan membawanya ke rumah sakit.

    Dari cerita ini yang bisa kita ambil adalah kita tidak boleh sampai kehilangan “HOPES”
Karena itu sangat penting. Selama kita ada harapan untuk melanjutkan hari esok kita pasti bisa bertahan. Di ceritanya sebenarnya Miss Leeson sudah tidak ada uang untuk makan setelah menyewa kamar tersebut jadi ia sangat kelaparan selama berhari-hari satu hal yang mebuatnya tidak kehilangan harapan untuk bertahan  adalah Billy Jackson yaitu bintang yang menemani-nya setiap dia merasa kehilangan harapan. Lalu yang kedua kita harus percaya dan yakin kepada kita sendiri bahwa pilihan kita itu sudah tepat seperti yang Miss Leeson lakukan ketika ia dilamar, ia sangat kelaparan dan pria tua itu mengambil kesempatan tersebut agar Miss Leeson menerima lamarannya, namun Miss Lesson tahu apa yang ia inginkan jadi ia menolak lamaran tersebut walaupun dia tahu dia bakal jatuh pingsan  
    Satu satunya kekurangan dari cerita ini adalah bagian akhirnya sangat gantung sehingga agak kecewa ketika melihat bahwa endingnya hanya seperti itu.
Jika kamu ingin membaca ceritanya secara lengkap: https://americanliterature.com/author/o-henry/short-story/the-skylight-room



1 comment:

Pemerintah Percaya Kaltim Maju Tanpa Pertambangan

DEBAT VI Muhammad Tirta Kurniawan X MIPA 4 Pada hari Jumat, 20 April 2018, kelas X MIPA 4 melanjutkan  debatnya untuk yang k...