DEBAT VI
Muhammad Tirta Kurniawan
X MIPA 4
Pada hari Jumat, 20 April 2018, kelas X MIPA 4
melanjutkan debatnya untuk yang keenam kalinya atau lebih tepat debat
yang terakhir.
Debat kali ini mempertemukan kelompok 8 sebagai tim pro yaitu Najma, Alya, Esza melawan kelompok 2 sebagai tim kontra tidak lain adalah Syifa, Nanda, Hani. Dan yang menjadi moderator pada debat
hari itu ialah Andi Pratama Arif Rahman dan yang bertugas menjadi time keeper adalah Syaqina Nugroho. Mosi yang diperdebatkan pada hari itu ialah
"Pemerintah Percaya Kaltim Maju Tanpa Pertambangan".
Sebelum debat
dimulai masing-masing kelompok dipersilahkan untuk berdiskusi kepada teman 1
kelompok dan teman-teman yang ada dibelakang mereka satu-satunya yang membuat
debat tersebut beda dari debat lainnya adalah mereka hanya diizinkan berdiskusi
selama 5 menit. Setelah 5 menit debat pun langsung dimulai, Arif mempersilahkan
pembicara pertama pro untuk menyampaikan Argumen, Limitasi, Latar belakang, dan
Definisi-definisi yang perlu ia paparkan. Esza pun maju untuk memperkenalkan
diri dan menyampaikan bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat mempunyai implikasi
pada berbagai bidang hal ini membuat lapangan pekerjaan makin menipis maka
untuk membuka kesempatan kerja, sektor industry perlu ditingkatkan baik dari
kualitas dan kuantitasnya. Paradigma ekonomi yang dianut pemerintah Indonesia
adalah memandang segala kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia sebagai
modal untuk menambah pendapatan Negara sayangnya hal tersebut dilakukan secara
eksploitatif. Definisi dari pertambangan sendiri adalah salah satu jenis
kegiatan yang melakukan ekstrasi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam
bumi. penambangan adalah proses pengambilan
material yang dapat diekstraksi dari dalam bumi. Pembatasan masalah yang
disampaikan Esza adalah Kalimantan Timur dapat maju tanpa pertambangan dengan
fokus ke peningkatan tempat-tempat wisata dan wisata alam. Jika pertambangan
sering dilakukan akan ada banyak terjadi kerusakan lingkungan dan alam, Esza
juga memasukkan PP no 18 yang mengatur proses limbah berbahaya dan beracun
peraturan ini mengharuskan perusahaan pertambangan harus memproses limbah
hingga mencapai derajat kebersihan yang sangat tinggi dengan standar kemurnian
air yang 5x lebih ketat dibangdingkan Amerika Serikat dan Kanada akan tetapi
regulasi ini pada akhirnya ditunda karena pemerintah mengevaluasi ulang
kemampuan teknologi yang dimiliki perusahaan tambang di Indonesia. (Esza
berbicara selama 4 menit 54 detik)
Pembicara pertama
kontra pun dipersilahkan untuk menyampaikan argumen. Nanda menyatakan kalo
Indonesia ini masih Negara yang berkembang, sector pertambangan di Kaltim
menyumbang sekitar 7% hingga 9% kepada ekonomi Negara Indonesia, jadi
pertambangan ini masih menjadi penyumbang terbesar dari ekonomi Kaltim jika
pertambangan ditiadakan, Kaltim akan kehilangan sebagian besar pendapatannya.
Bagaimana kita ingin mengembangkan sektor pariwisata jika hal tersebut
memperlukan banyak biaya setengah penghasilan kaltim aja berasal dari
pertambangan darimana kita akan mendapatkan biaya untuk meningkatkan pariwisata
Kalimantan Timur. Pertambangan juga menambah lapangan pekerjaan yang ada, lalu
kebanyakan pekerja yang tidak punya rumah akan diberikan tempat tinggal semacam
kontrakan yang tidak jauh dari tempat kerja mereka, apabila pertambangan
dihapuskan mereka akan menjadi pengangguran yang tidak punya tempat tinggal.
(Nanda berbicara selama 3 menit 25 detik)
Setelah Nanda, Alya
maju sebagai pembicara ke-2 dari tim pro. Pertambangan memanglah bagus untuk
memajukan Kalimantan Timur, tetapi dengan adanya pertambangan tersebut yang
dilakukan terus menerus bukankah ada dampak yang lebih besar nantinya seperi
kerusakan alam dan sebagainya. Pertambangan pasti dilakukan dalam jumlah yang
besar hal tersebut pasti merusak lingkungan dan menyebabkan polusi udara yang
dihasilkan dari industry pertambangan, daripada melakukan pertambangan untuk
kaltim kenapa tidak memajukan dari sektor-sektor lain misalnya pariwisata,
perkebunan,dan pertanian daripada melakukan pertambangan yang dapat berakibat
fatal bagi alam. Kekayaan alam yang ditambang juga tidak selamanya ada kalaupun
kita menambang terus menerus generasi berikutnya tidak akan bisa merasakannya.
Kenapa kita tidak mencoba menanam sawit lebih banyak karena sawit tidak akan
merusak hutan dan fungsi-fungsinya. Kita juga bisa lihat contoh kasus kemarin
bocornya minyak yang tumpah ke laut dibalikpapan, bisa saja laut disana rusak
ekosistemnya. Lalu ada juga kasus di perusahaan KPC harga batubara di dunia
sedang menurun yang akhirnya terpaksa mem-PHK karyawan mereka bisa dilihat
tidak selamanya harga batubara dan hasil tambang lainnya memiliki harga jual
yang tinggi, juga persentase terjadinya kecelakaan di pertambangan sangat
tinggi terhadap penambang yang tidak memilik pengetahuan banyak. (Alya
berbicara selama 4 menit 31 detik)
Moderator
mempersilahkan pembicara ke-2 kontra untuk menyampaikan argumennya. Hani
mengatakan bahwa sebaiknya pertambangan hanya dikurangi tetapi tidak dihapuskan
karena hal tersebut dapat mengurangi 50% pendapatan daerah, Ia juga berkata
kalau semacam teknologi yang tidak menghasilkan banyak polusi. (Hani berbicara
selama 1 menit 45 detik)
Sebagai pembicara
ke-3 pro, Najma dipersilahkan menyampaikan argumen dan menguatkan argumen-argumen
pembicara pertama dan ke-2. Pertambangan mempunyai resiko yang tinggi seperti
kecelakaan saat bekerja lalu ada juga penyakit-penyakit yang timbul disebabkan
oleh pertambangan. ameliorasi atau remediasi lahan adalah upaya pemberian kapur
keatas permukaan lahan atau kedalam lubang tanaman dengan tujuan untuk
memperbaiki sifat kimiawi dan biologi tanah yang berfungsi meningkatkan PH
tanah untuk mendekati netral dan menambah unsur hara. Salah satu pencemaran
yang ditimbulkan oleh pertambangan yaitu debu, tumpahan bahan-bahan kimia, asap
beracun, dan radiasi yang dapat merusak gangguan kesehatan sepanjang hidup
mereka. Debu yang paling berbahaya berasal dari batubara yang menyebabkan
penyakit paru-paru hitam dan disamping itu debu dari silica menyebabkan
silikosis (gejala paru-paru yang rusak). Setelah itu Najma mengulas kembali argumen
yang dibahas oleh Esza dan Alya. (Najma berbicara selama 4 menit 58 detik)
Lalu
tiba saatnya Syifa dipersilahkan untuk menyampaikan argumennya. Dia menyanggah
Najma karena mengatakan pertambangan menyebabkan pengaruh negatif bagi
kesehatan dan lingkungan mungkin memang benar akan tetapi mungkinkah Kalimantan
Timur maju tanpa pertambangan. Padahal kita tahu pertambangan membawa dampak
positif terhadap pendapatan kaltim. Dikatakan Kaltim menjadi produsen menjadi
produsen batubara nomor 1 di Indonesia dengan hampir 61% batubara Indonesia dihasilkan
dengan mengeruk bumi Kaltim, yang mengartikan sebagian besar penduduk Kaltim bekerja
di bidang pertambangan. Sangatta sendiri menjadikan pekerjaan utama warganya di
bidang pertambangan. Batubara memberikan devisa yang besar pada ekspor di tahun
2008 sebesar 320,6 juta USD, seharusnya pengolahan batubara lebih ditingkatkan
pengelolaannya. Dari hasil ekspor batubara juga bisa digunakan untuk membangun
kesejahteraan rakyat, tahun 1990 Kaltim bergantung pada sektor ekonomi berbasis
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui yaitu pertambangan. Sampai sekarang
pariwisata masih tidak bisa menarik para pengunjung untuk dating ke Kaltim,
kita tidak bisa hanya memfokuskan ke pariwisata karena masih belum bisa
dibilang bagus dan menarik. (Syifa berbicara selama 5 menit 35 detik)
Debat langsung dihentikan tanpa
melanjutkan ke pidato kesimpulan karena guru Bahasa Indonesia kami Bu Nuri
harus keluar karena ada urusan tetapi sebelum itu Bu Nuri merekapitulasi ulang
jalannya debat pada hari itu.