APBN untuk kemajuan IPTEK


Muhammad Tirta Kurniawan
Muhammad Fathur Rachman
Shafira Sabrina Anwar
X MIPA 4

DEBAT II


 Setelah debat pertama yang dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 2 Maret 2018, Kelas X MIPA 4  melanjutkan debat kedua pada tanggal 6 Maret 2018 yang dilakukan oleh tim pro yang beranggotakan Daniel Tristania Firdaus, Muhammad Adnan Maulana, dan Geifira Kusumaningrum lalu tim kontra yang beranggotakan Muhammad Riswan Rifani, Nurlent Esiqi, dan Atira Mayang Matjhoer. Mosi yang diberikan saat itu dipilih secara acak oleh Faraqna R Pahlevi dari tangan guru Bahasa Indonesia kami, yaitu Bu Nuri. Dan mosi yang terpilih adalah “Pemerintah akan menganggarkan APBN untuk pendidikan sains dan kemajuan teknologi”.
Setelah moderator mempersilahkan pembicara pertama tim pro. Daniel langsung maju dan memperkenalkan diri dan rekan-rekan satu kelompoknya,  setelah itu Ia memaparkan bahwa “Dana APBN dari pemerintah bisa kita gunakan untuk membeli atau mentranslasikan buku-buku baru dari luar negeri untuk diletakkan di perpustakan seperti buku-buku yang sudah ada di perpustakaan, lalu remaja sekarang kebanyakan menggunakan handphone jadi dapat dilihat bahwa kemajuan teknologi di Indonesia sangat dibutuhkan, definisi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Limitasinya APBN-nya tidak digunakan untuk dikota saja tetapi juga didaerah pedesaan yang tingkat pendidikan teknologinya masih kurang. Kita lihat zaman sekarang negara yang maju semuanya disebabkan oleh kemajuan teknologi. Dengan teknologi suatu negara bisa mengetahui sumber daya alam apa saja yang dimiliki oleh negara lain nah Indonesia juga perlu teknologi semacam tersebut”.  “Pembicara pertama tim pro berbicara selama 2 menit 4 detik” ucap moderator yakni Muhammad Fathur Rachman.
Giliran tim kontra menyampaikan sanggahan dan argumennya, pembicara pertama mereka yaitu Muhammad Riswan Rifani berkata “ Tadi anda berkata Limitasinya APBN tersebut tidak digunakan untuk dikota saja tetapi juga didaerah pedesaan namun nyatanya di papua ada anggaran untuk menciptakan jaringan 4G namun hal itu tidak terlaksana tetapi malah digunakan untuk pembangunan infrastruktur dapat dilihat apa yang dilakukan oleh pemerintah belum efektif karena sebelum melakukan sesuatu seharusnya diteliti terlebih dahulu, karena tidak efektif Indonesia jadi lebih bergantung kepada luar negeri dikatakan tadi kita lebih mentranslatekan buku-buku dari luar negeri sedangkan kita memiliki ilmuwan tetapi tidak kita biayai contohnya BJ. Habibie yang membangun penerbangan Indonesia”. Disitu riswan membuka celah yang membuat dia terlihat mengikuti alur dari tim pro dengan mengatakan “diteliti terlebih dahulu” yang memiliki arti dia setuju dengan tim pro. Riswan berbicara selama 4 menit 53 detik.
Lanjut ke tim pro pembicara kedua dipesilahkan maju oleh moderator untuk menyampaikan argumennya. Giliran Adnan pun muncul pada awal bicara dia salah mengira bahwa dia berada di tim kontra yang sebenarnya sedang berada di tim pro, setelah memperbaikinya Ia langsung menyanggah pernyataan Riswan dengan “Siapa bilang? Jika Indonesia tidak menggunakan ilmuwannya. Lantas kenapa BJ. Habibie diberi beasiswa ke jerman untuk belajar” lalu lanjut ke argumen dia mengatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang tertulis dengan jelas  pada pasal 1 ayat 3, banyak anak cerdas di Indonesia tetapi mereka tidak dapat mengembangkan kecerdasan mereka untuk memajukan Indonesia karena kurangnya dana contoh ada anak dari Jawa mengembangkan mobil tenaga surya tetapi karena Indonesia  tidak membiayai hal tersebut dihentikan,  Adnan berbicara selama 3 menit 56 detik.
Moderator mempersilahkan pembicara kedua dari tim kontra untuk memberikan argument. Nurlent maju dengan membawa catatan yang sudah disiapkannya untuk memberi argumen-argumennya, dari sini yang kami dapat yaitu “Apakah berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat? Pada tahun 2015 ada di tetapkan anggaran untuk IPTEK tapi apakah sudah ada perbedaannya, lalu teknologi yang digunakan Habibie bukanlah berasal dari Indonesia” karena panjangnya Nurlent berbicara, sulit membuatnya menjadi poin-poin penting Ia berbicara sampai batas waktu habis yaitu 5 menit 25 detik Nurlent juga menolak interupsi dari Daniel 1 kali.
Mulai ke tim pro lagi namun sudah waktunya pembicara ketiga yaitu geifira yang mendapat pujian sebagai pembicara terbaik dan terjelas dalam debat hari itu “Kenapa harus mentranslasi buku-buku yang ada diluar negeri? lalu anggaran yang diberikan oleh SBY karena itulah kita harus merealisasikan apa yang tidak bisa direalisasikan tersebut dia juga menggunakan pasal yang mengatakan APBN untuk pendidikan hanya boleh digunakan 20%  jika  Pendidikan sudah dimajukan otomatis warga Indonesia bisa menikmati kemajuan Pendidikan tersebut. Negara Indonesia harus merealisasikan APBN Pendidikan teknologi agar semua warga Indonesia dapat menikmati teknologi. Untuk Contoh Biasanya didaerah kumuh ada masalah pencemaran sungai pasti ada teknologi untuk mengatasi tersebut dan banjir juga pasti ada teknologi yang bisa digunakan untuk mengurangi masalah tersebut” geifira berbicara selama 4 menit 38 detik dan menolak 4 kali interupsi dari Nurlent.
Pembicara ketiga tim kontra pun dipersilahkan moderator untuk memperkuat argument tim mereka. Dia mengucapkan “Bukankah akan lebih baik jika anak-anak bangsa yang berprestasi dari Indonesia ini dibolehkan untuk memberikan usulan-usulan kepada pemerintah dan membantu mereka untuk mengembangkan teknologi tersebut. Apakah teknologi ini bisa dirasakan secara menyeluruh?” Tau darimana sungai di daerah ini kalau memiliki masalah pencemaran air? Mayang berbicara selama 2 menit 56 detik menolak 2 interupsi dari Geifira.
Sampailah pada bagian akhir dimana tim pro dan kontra berusaha untuk saling menjatuhkan yaitu pidato kesimpulan yang diawali oleh tim kontra dan yang mewakili adalah pembicara kedua mereka yaitu Nurlent yang menyimpulkan “Tidak setuju, anggaran ini kan ada banyak ya tapi yang harus kita fokuskan adalah kesejahteraan dari anggaran tersebut apakah semuanya merasakan?, apakah anak papua dan pelosok dapat mengerti jika belum berarti masih tidak dapat dinikmati secara menyeluruh. Mencari makan aja susah tapi sudah heboh APBN untuk IPTEK. Pidato kesimpulan oleh Nurlent selama 2 menit 36 detik.
Dan yang paling akhir tim pro diwakili oleh pembicara kedua mereka yakni Adnan sebelum menyimpulkan Ia menyampaikan pantun yang begitulah dan menyimpulkan bahwa “Kami mengatakan 20% tidak semua APBN dipakai untuk kemajuan teknologi, kalimat yang digunakan tim kontra terdengar seperti ingin menggunakan semua APBN” lalu Adnan juga membalas tentang BJ. Habibie yang sekiranya hanya dibiayai untuk belajar di jerman dan tidak dengan pengembangan teknologinya. Pidato kesimpulan yang disampaikan oleh Adnan berlangsung selama 2 menit 23 detik.
Setelah itu Bu Nuri menjelaskan ulang tentang mosi yang sedang diperdebatkan, setelah lama dijelaskan ulang akhirnya terlihat pemenang debat hari itu. Yaitu dimenangkan oleh tim pro, setelah debat selesai begitu juga dengan jam pelajaran Bahasa Indonesia.


No comments:

Post a Comment

Pemerintah Percaya Kaltim Maju Tanpa Pertambangan

DEBAT VI Muhammad Tirta Kurniawan X MIPA 4 Pada hari Jumat, 20 April 2018, kelas X MIPA 4 melanjutkan  debatnya untuk yang k...